monkey Cute Rocking Baby Monkey

Selasa, 06 Maret 2018

(Anime) Grave of the Fireflies

https://dalkomlollipop.files.wordpress.com/2014/08/grave-of-the-fireflies-cover.jpg 
'Grave of the Fireflies’ yang berarti kuburan kunang-kunang merupakan film animasi super sedih yang diproduksi oleh studio Ghibli pada tahun 1988. Anime ini mengisahkan kakak beradik korban perang yang terus berusaha untuk bertahan hidup. Dikisahkan pada jaman perang dunia II, di mana Amerika menyerang Jepang.

Grave of the Fireflies


Cerita dimulai dari tokoh utama, Seita yang terbaring di pinggiran stasiun kereta api dalam keadaan yang menyedihkan. Ia kemudian mati sambil memegang kaleng bekas permen buah. Petugas stasiun yang sudah terbiasa menemukan dan ‘membersihkan’ para gelandangan yang mati di sekitar stasiun menemukan kaleng permen buah berisi abu di tubuh Seita, lalu membuangnya ke rerumputan. Dari kaleng tersebut, muncullah banyak kunang-kunang, lalu seorang gadis kecil muncul, hendak menghampiri tubuh kakaknya yang tergeletak kaku di stasiun. Tapi urung, karena sang kakak telah ada di belakangnya.

Grave_of_the_Fireflies_train



Seita dan Setsuko berjalan bergandengan tangan menuju kereta api. Tanpa kata-kata, mereka menumpangi kereta api. Setsuko terlihat begitu senang, apalagi saat memakan permen buah dari dalam kaleng. Keduanya lantas menatap keluar jendela kereta, melihat pesawat perang berseliweran. Lalu, dimulailah cerita masa lalu mereka.

Seita-Setsuko



Lagi, musuh meluncurkan serangan udara. Seita yang saat itu tengah mengubur beberapa bahan makanan di dalam tanah segera menggendong adik kecilnya, Setsuko. Sang Ibu mengingatkan Seita untuk segera pergi ke pengungsian dan meminta Setsuko untuk menjadi anak yang baik dan menuruti kata-kata Seita. Seita tak sempat membawa banyak barang ketika serangan udara tiba di tempatnya, membakar rumah-rumah di sekitarnya. Ia berlari di antara kobaran api bersama adik kecilnya yang ia gendong di punggung.

Grave-of-the-Fireflies-3


Tak berapa lama, kota menjadi porak poranda, rumah-rumah dan para warga setempat menjadi korban. Seita dan Setsuko yang akhirnya diungsikan ke bangunan sekolah mengetahui bahwa Ibu mereka terkena luka bakar serius, 90% luka bakar dan telah dievakuasi di salah satu ruangan di gedung sekolah. Salah seorang petugas yang merupakan teman Ayah Seita menyarankan agar Ibunya dibawa ke rumah sakit yang tidak terkena serangan. Tapi, sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit, sang Ibu meninggal dunia. Seita pulang ke rumah bibi dari keluarga Ayahnya sambil membawa abu Ibunya, dan memutuskan untuk merahasiakan hal ini dari Setsuko. Ia terus mengatakan bahwa sang Ibu masih sakit parah dan jika keadaannya membaik, ia akan membawa Setsuko bertemu sang Ibu.


Grave of the Fireflies-1


Awalnya, kehidupan Seita dan Setsuko di rumah bibinya itu berjalan baik. Terlebih setelah Seita membawa makanan yang sempat ia kubur sebelum serangan udara. Makanan itu membantu banyak. Tapi, lama-kelamaan persediaan makanan semakin berkurang, jatah beras dari Negara pun hanya sedikit. Sang bibi lalu menjual kimono-kimono Ibu Seita untuk ditukarkan dengan beras dan membagi duanya dengan Seita. Lama-kelamaan, persediaan beras semakin berkurang. Bibi Seita mengatakan bahwa Seita dan Setsuko tidak pantas mendapatkan makanan karena tidak melakukan hal apapun. Sikap sang bibi lama-lama semakin tidak menyenangkan, ia tidak bisa memahami keadaan Setsuko yang selalu menangis setiap malam merindukan Ibunya, sang bibi juga akhirnya mengatakan bahwa sebaiknya mereka memasak makanan masing-masing.
Seita mengetahui bahwa sang Ibu memilki tabungan di bank. Ia lalu membeli kompor,alat-alat memasak, serta bahan makana untuk ia dan adiknya makan bersama. Situasi ini membuat sang bibi gerah, ia semakin sering mengatakan hal-hal tidak menyenangkan pada Seita, hingga Seita memutuskan untuk pergi dari rumah itu bersama adiknya.

Grave of the fireflies-2


Mereka lalu menemukan sebuah tempat perlindungan mirip gua di tepi danau dan memutuskan untuk tinggal di sana. Tempat itu aman dari serangan udara. Dengan sisa-sisa uang tabungan Ibunya, ia membeli beberapa barang dan bahan makanan untuk kehidupan mereka. Tapi, lama kelamaan, bahan makanan mereka habis. Kemiskinan warga membuat para petani tak bisa menjual lagi beras. Tak ada lagi yang bisa dibeli dengan uang.

Di tempat mereka tinggal, selalu ada kunang-kunang yang menerangi mereka setiap malam. Tapi, keesokan harinya kunang-kunang tersebut mati. Setsuko mengubur kunang-kunang tersebut sambil menangis. Ia mengatakan bahwa Ibunya pun sudah dikubur, lalu bertanya, “Mengapa kunang-kunang mati begitu cepat?”

Suatu hari, Setsuko mengatakan bahwa ia terkena diare dan merasa aneh. Dari situ Setsuko sakit, tubuhnya kurus dan lemah. Seita yang setiap hari berusaha mencari makanan lalu membawa Setsuko ke dokter. Sang Dokter mengatakan bahwa Setsuko terkena malnutrition atau kekurangan gizi, gadis kecil itu perlu makan untuk menyembuhkannya. Tapi, Seita tidak punya makanan lagi, tak ada makanan yang bisa dibeli.

Seita pulang dari usahanya mencari makanan dan menemukan Setsuko pingsan di tepi danau. Sejak saat itu keadaan Setsuko begitu lemah, ia hanya berbaring sepanjang hari. Seita yang pergi ke bank di kota mendengar percakapan bahwa perang telah usai. Jepang menyerah tanpa syarat, sementara pasukan laut, di mana Ayah Seita menjadi salah satu tentaranya telah tenggelam tanpa sisa, yang artinya sang Ayah telah tewas di medan perang.

Setsuko
Grave-of-the-Fireflies-4


Seita yang terpukul pulang ke rumah kecilnya dan menemukan Setsuko terbaring lemah sambil mengulum kelereng yang ia anggap sebagai permen. Gadis kecil itu juga mengatakan bahwa ia membuat nasi kepal untuk kakaknya, di mana yang ia sodorkan adalah batu. Seita yang membawakan semangka, menyuapkan semangka ke mulut adiknya. Mengatakan agar Setsuko makan semangka selagi ia memasak bubur dan telur.

Grave-of-the-Fireflies-5


Di akhir cerita, Seita dan Setsuko duduk di atas bangku kayu. Seita mengatakan “Setsuko, sekarang saatnya untuk tidur.” Setsuko tersenyum, lalu merebahkan kepalanya di atas pangkuan Seita dan tidur dalam damai. Sementara Seita menatap ke arah rumahnya dulu yang sekarang telah berubah menjadi bangunan pencakar langit yang berkilauan.

-TAMAT-
**************************** 

Aku pengen cerita sedikit kenapa aku sampai bikin sinopsis film ini : 

Awalnya aku kepo, cari cari film yang seru, sedih, dll. Aku ketiklah di kolom Pencarian lewat Google "Film film sedih sepanjang masa" dan akhirnya nemu film yang bikin aku kepo yaitu "Grave of the Fireflies" awalnya emang bikin bingung sih kenapa film ini termasuk film yang disebut sebut bagus dan sedih banget. Apalagi ini film udh lama bangett aku aja blom lahir hehehehe. Dan aku ngk ada sama sekali baca atau cari Sinopsisnya dulu, tapi aku malah cari Film ini yang ada Sub Indonya dan aku Download deh...hehehehehehe 😂😂😂😂

Abis aku Download, aku pun nonton pas jam istirahat kerja. Dan asli, ngk ada Penyesalan sedikit pun Download Film ini, BAGUS, SEDIH, dan NGAJARIN ARTI SEBUAH DAN PENTINGNYA KELUARGA ITU. Ngk cuma itu aku juga nonton lagi di rumah, dan asli saking sedihnya aku sampai nangis lagi, sesenggukan pula, tapi diem diem..malu soalnya klo ketauan...😂😂😂😂
Film ini menggambarkan bahwa peperangan itu sama sekali tidak memberikan keuntungan bagi pihak manapun. Justru menyengsarakan mereka yang terlibat di dalamnya. Selain itu, film ini juga menggambarkan bagaimana kuranganya perhatian dan rasa simpati orang-orang dewasa di sekitar kedua tokoh utama.


GOTF-2


Aku miris banget dengan keadaan kakak-adik ini, Setsuko meninggal karena kelaparan, sementara Seita meninggal menjadi gelandangan. Padahal, mereka berdua adalah anak dari tentara angkatan laut yang sebelumnya merupakan orang berkelas.
Anime ini ditulis oleh Isao Takahata, diangkat dari novel berjudul sama karya Akiyuki Nosaka. Film ini dianggap sebgai film anti perang. Tapi, Akiyuki Nosaka sendiri mengatakan bahwa cerita ini ia buat sebagai ucapan maaf kepada adiknya yang meninggal karena kekurangan gizi saat perang dunia II. Roger Ebert, seorang kritikus film dari Chicago Sun-Times mengatakan bahwa ‘The Grave of the Fireflies’ ini merupakan film animasi perang terbaik. Di tahun 2000, Ebert memasukkan film ini ke dalam list ‘Great Movies’-nya.
Ada hal yang menarik perhatianku. Yaitu adalah bibinya Seita yang bersikap egois. Menganggap keberadaan keponakan mereka ini sebagai beban, padahal, barang barang  peninggalan Ibu Seita banyak membantu mereka dalam mendapatkan beras. Meski mungkin niat sang bibi untuk mendidik Seita, tapi alangkah kurang baiknya dia menegur dengan cara yang kasar apalagi sampai menyakiti hari keponakannya sendiri. Mengatakan agar Seita ikut ke medan perang, sementara kehidupan adiknya tidak ada yang menjamin. Sewottt banget aku disitu sama bibinya...

GOTF-4
GOTF-3


Aku salut dengan karakter Setsuko yang begitu tegar. Meski dia masih kecil, tapi ia berusaha untuk bisa bertahan dengan keadaannya. Aku juga banyak nangis dengan kepolosan Setsuko ini...😭😭😭

"Silakan ditonton dan aku yakin kalian ngk bakalan nyesel nontonnya. Ada banyak pesan-pesan moral yang bisa diambil dari sini. Aku juga yakin, abis nonton anime ini, kalian yang punya sodara, baik itu adik atau kakak, pasti bakalan segera kangen sodara kalian..."

 

Jangan lupa siapakan Tissue !!! 😭😭😭